Jumat, 11 Desember 2009
Batu Besar dalam Hidup
Suatu hari seorang dosen sedang member kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quiz”. Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Ia lalu mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”
Semua mahasiswa serentak berkata, “Ya!”
Dosen bertanya kembali, “ Sungguhkah demikian?” kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil kerikil itu kedalam ember lalu mengocok – ngocok ember itu sehingga kerikil – kerikil itu turun kebawah mengisi celah – celah kosong diantara batu-batu tadi. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab “Mungkin tidak”
“Bagus selali”, sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah – celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang emberini sudah penuh?”
“Belum!” sahut kelas.
Sekali lagi ia berkata “Bagus. Bagus sekali!”. Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?”
Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “maksudnya adalah, tak sepeduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”
“Oh, bukan” sahut dosen. “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa : bila anda tidak memasukan “batu besar” terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya”
Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Anak –anak anda, pasangan anda, pendidikan anda, hal –hal penting dalam hidup anda, Mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan anda, teman anda, atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisi dnegan hal – hal kecil (semacam kerikil atau pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karen dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh Karena itu, setiap pagi atau malam , ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri sendiri: “Apakah Batu Besar dalam hdiup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali.
06.16
|
aLFaNji
Label: Inspiring Story
Permalink
Label: Inspiring Story
Permalink
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar