Senin, 07 Desember 2009

Misi Hidup dalam Sebuah Kerja


Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenakan di selasela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampirhampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, “bisa numpang makan dan beli sedikit sabun”. Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, “lalu bagaimana kulikuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya , bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orangorang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut dan bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja : menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

0 komentar:

Posting Komentar