Sabtu, 26 Desember 2009

Kasih Sayang


Apalah artinya perbedaan dibandingkan dengan banyaknya persamaan di antara kita. Bukankah kita sama membutuhkan sesuap nasi dan seteguk air demi memenuhi lapar dan dahaga? Kita juga sama-sama menangis kala sedih dan tertawa di saat gembira. Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan menerpa. Kita sama-sama berkeringat dibawah terik matahari, dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan di antara kita sampai-sampai muskil menghitungnya?

Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginana, hasrat dan nafsu menyangsikan semua kesamaan kita? Mengapa kita, seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ais perbedaan menggoreskan garis pemisah, merancang bendera kami dan kau? Tidak cukupkah satu persamaan di antara kita memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warna itu : bukankah kita sama- sama membutuhkan kasih sayang?

Jumat, 25 Desember 2009

Kesempatan Terbaik


Kesempatan adalah waktu; karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah peluang, karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan; karena ia membuka jalan-jalna baru di masa depan. Dihadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada keputusan anda.

Kata pepatah; matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar anda membukakan pintu keputusan anda. Bila, toh ia datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan , kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah bukan hanya sebaik-baiknya; namun yang terbaik-baiknya.

Rabu, 23 Desember 2009

Nikmatilah Hidup Ini !


Seberapa luas dunia yang anda ciptakan? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulisannya, atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya saja. Pandanglah keluar. Tebarkan pandangan anda. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang anda kerumah. Dunia anda jauh lebih luas dari yang anda sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan ruang kerja anda. Anda di anugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air dan berbagai keindahan alam lainnya. Sadarilah bahwa semua ini tak kalah berharganya. Karena itu, jangan sia-siakan waktu anda untuk tidak melebur dengan keindahan yang tiada tara. Jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaan anda. Esok masih ada. Kecuali anda mau menyesal karena di saat pandangan anda telah lamur, anda baru tersadar akan keelokan alam ini.

Perkerjaan anda bisa menunggu, tetapi tidak bisa ditunda. Tetapi jangan anda hidup hanya untuk bekerja dan anda tidak menikmati hidup ini beserta seluruh keindahan yang telah diciptakan Tuhan untuk anda nikmati. Umur anda tak akan pernah kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang. Anda tak mungkin mampu menghentikan atau melambatkannya. Selama waktu masih tersisia, tak perlu anda ragu untuk menikmati kehadiran anda di bumi ini. Ketika menyadari betapa itu semuan andapun menyadari betapa berharganya anda yang kecil ini di alam semesta yang maha luas ini. Kehadiran anda bagian dari ala mini. Hiduplah penuh keseimbangan.

Minggu, 20 Desember 2009

Cangkir yang Cantik


Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang – ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas ! panas ! teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum !” lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia menusukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! hentikan penyiksaan ini ! sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setekag benar benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaan diriku yang lalu sirna tatkala kulihat diriku.

Seperti itulah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidak lah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai macam cobaan, sebab anda tahu bahwa setiap ujian kita menghasilkan pengalaman dan menambah kekuatan hidup kita. Maka biarkanlah kekuatan dan pengalaman itu menjadi buah yang matang agar anda menjadi sempurna dan utuh tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena ia sedang membentuk anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua prose situ selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda.

Kamis, 17 Desember 2009

Orang yang Menghlangi Anda


Bagaimana bila ada seseorang sedemikian ngotot menghalangi anda mencapai sukses? Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi anda di setiap usaha? Bagaimana perasaan anda terhadap orang itu? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi anda bertindak?

Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah anda sendiri? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar anda dalam menghalangi sukses dan kegemilangan.

Pernahkah anda memergoki diri anda sendiri berkata “aku tidak mungkin bisa melakukan ini”…? Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan anda, dan membawa berjuta-juta alasan bahwa ini-itu adalah mustahil bagi anda untuk melakukannya?

Keterbatasan yang anda miliki memang meminta anda untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan anda.

Sedangkan suara kecil itu silahkan bicara apa saja.
Relakah anda dipenjara oleh keterbatasan? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat anda capai bila anda 100% mendukung diri anda sendiri.

Silakan mencoba, dan mulailah kehidupan..

Rabu, 16 Desember 2009

Singkirkan Prasangka


Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan, seburuk – buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yang tampak di hadapan anda, terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.

Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. Bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.

Selasa, 15 Desember 2009

Sang Juara


Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya.
Ada anak seorang bernama Adi. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Adi lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobilnya.

Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil lainnya. Namun, Adi bangga dengan semua itu, karena, mobil itu buatannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap digaris start, untuk mendorong mobil mainan mereka kencang – kencang. Disetiap lintasan, telah siap 4 mobil dengan 4 “pembalap” kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah antara satu dengan yang lain.

Namun, sesaat kemudian, Adi meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam dengan tangan yang mengadah kelangit memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian ia berkata “Ya, aku siap!”

DORR.. tanda telah dimulai ascara balapan tersebut. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak – sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing “Ayo… ayo.. Cepatt..cepat..” begitu teriak mereka. Ahha.. sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun terlambai. Dan, Adi lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Adi. Ia berucap dan berkomat kamit lagi dalam hati. “Terima Kasih”.

Saat pembagian piala tiba. Adi maju kedepan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. “Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?”. Adi terdiam. “Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan” kata Adi.

Ia lalu melanjutkan, “sepertinya tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. Aku hanya memohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah”. Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat terdengarlah suara gemuruh tepuk –tangan yang memenui ruangan.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Anak –anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan disbanding kita semua. Adi, tidaklah memohon Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Adi, tak memohon kepada Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan untuk mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang dan menyakiti yang lain. Namun Adi, meminta kepada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi semua itu. Ia berdoa, agar diberikn kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan agar mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa kepada Tuhan untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya.

Kita sering terlalu lemah, untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya yang shaleh.

Senin, 14 Desember 2009

Tips Berjabat Tangan yang Efektif


Berjabatan tangan sudah menjadi ritual dunia usaha. Mungkin anda menganggap tidak perlu dipikirkan panjang-panjang, tetapi tidak bagi orang yang sedang berjabatan dengan anda. Sikapnya dalam berjabatan menampilkan sebagian besar kesannya terhadap anda. Ingatkah anda bagaimana kesalnya anda bila berjabatan tangan dengan orang yang memberikan jabatan yang amat lemah lunglai atau sebaliknya terlalu keras bersemangat.

Jangan sampai anda dikategorikan sebagai orang yang tidak mengesankan baik saat berjabat tangan. Berikut ini ada beberapa teknik berjabat tangan yang diadaotasi dari Daily Tips, Deek McAleer, Dreamlife:

Tataplah mata lawan bicara anda saat berjabatan tangan dengannya. Tidak ada yang
lebih mengacuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Ini menunjukkan rasa tidak hormat atau tidak tertarik. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, anda menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri.


Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak. Jangan berjabat tangan dengan mempertemukan dari jari ke jari atau telapak ke jari. Dengan berjabat tangan dari telapak ke telapak akan meninggalkan perasaan yang tidak nyaman atau terluka.


Jangan terlalu akrab. Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkan ke atas ke bawah. Jabat tangan semacam ini sama dengan “mulut besar”. Bersikaplah percaya diri, jangan membuat orang lain kesal.


Sadarlah akan keterbatasan fisik seseorang. Orang jompo, cacat, atau penderita arthritis mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seseorang saat berjabat tangan mungkin malah akan menutup pintu, bukannya membuka pintu hubungan yang baik.



Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna. Jika anda berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan anda dan melanjutkan pembicaraan seolah – olah tidak terjadi apa – apa, maka orang akan menganggapnya sebagai jabatan tangan yang tak berarti dan tidak tulus. Berikan pada lawan anda beberapa saat untuk menunjukkan perhatian anda melalui kontak mata atau pembicaraan sebelum anda menarik tangan anda. Mereka akan merasa bahwa mereka sedang bertemu dengan orang yang layak.

Sabtu, 12 Desember 2009

Kekuatan dalam Bekerja



Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenla lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut yang lain, banyak orang yang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.

Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka, kepada keluarga yang jauh disana, kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka, kepada masa depan kehidupan yang sejahtera, atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.

Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.

Jumat, 11 Desember 2009

Batu Besar dalam Hidup


Suatu hari seorang dosen sedang member kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quiz”. Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Ia lalu mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”

Semua mahasiswa serentak berkata, “Ya!”

Dosen bertanya kembali, “ Sungguhkah demikian?” kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil kerikil itu kedalam ember lalu mengocok – ngocok ember itu sehingga kerikil – kerikil itu turun kebawah mengisi celah – celah kosong diantara batu-batu tadi. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab “Mungkin tidak”

“Bagus selali”, sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah – celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang emberini sudah penuh?”

“Belum!” sahut kelas.

Sekali lagi ia berkata “Bagus. Bagus sekali!”. Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “maksudnya adalah, tak sepeduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”

“Oh, bukan” sahut dosen. “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa : bila anda tidak memasukan “batu besar” terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya”

Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Anak –anak anda, pasangan anda, pendidikan anda, hal –hal penting dalam hidup anda, Mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan anda, teman anda, atau semua yang berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisi dnegan hal – hal kecil (semacam kerikil atau pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karen dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh Karena itu, setiap pagi atau malam , ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri sendiri: “Apakah Batu Besar dalam hdiup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali.

Kamis, 10 Desember 2009

Berlayarlah..


Anda adalah perahu yang kokoh dan sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar yang gagah menentang angin. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu anda. Tali di penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda. Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda disitu. Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah .

Yang memisahkan perahu dengan pantai adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Perahu akan aman jika tertambat di dermaga, tapi bukan untuk itu perahu dibuat..

Paku


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk menancapkan paku dipagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah menancapkan 48 buah paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah meahan amarahnya daripada menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari – hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “ Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang dip agar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata – katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada sesorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf luka itu akan tetap ada, dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik, atau bahkan terkadang lebih menyakitkan..”

Rabu, 09 Desember 2009

Ketekunan Adalah Ketekunan Anda


Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha – usaha kecil yang anda lakukan terus – menerus. Keberhasilan bukanlah sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan, andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada disini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri anda. Apapun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda.

Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah dimulai dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari berbagai langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari diri anda sendiri. Bagian dari diri anda yang paling baik untuk memulai adalah hati anda. Itulah sebaik – baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali. Karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, kemudian pikiran anda dan usaha – usaha anda. Ketekunan akan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar berasal dari hati anda.

Selasa, 08 Desember 2009

Memberi Tanpa Pertimbangan


Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer disana – sini, hanya untuk satu tujuan :diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau anda sedang berada di dalam mobil AC yang sejuk, lalu datang sepasang tangan kecil mengetuk meminta –minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang “berlatih” memberi; mengulurkan tangan dengan sejumlah uang yang mungkin tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih sayang dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.

Mawar Untuk Ibu


Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya, sebagai penghibur ibunya yang sedang sakit. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil , “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”

Pria itu tersenyum dan berkata “ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau. “ Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memsankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang kerumah. Gadis itu melonjak gembira, katanya “ Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”

Kemudian mereka berdua menuju tempat yang ditunjukan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil tersebut meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria tadi terenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

Dengan penuh kesadaran, sepanjang perjalanan pria itu menangis takut, dan berusaha secepat mungkin sampai ketujuan. Ia membayangkan kesempatan yang tidak akan pernah ia dapatkan lagi, jika ibunya telah tiada seperti gadis kecil tersebut. Maka ia memanfaatkan waktu dan kesempatan yang dimilikinya, untuk menghibur ibunya dengan usahanya sendiri, tanpa bantuan orang lain atau toko pengantar bunga.

Senin, 07 Desember 2009

Misi Hidup dalam Sebuah Kerja


Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenakan di selasela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampirhampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, “bisa numpang makan dan beli sedikit sabun”. Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, “lalu bagaimana kulikuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya , bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orangorang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut dan bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja : menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

Sabtu, 05 Desember 2009

Temukan Rasa Cinta Dalam Setiap Pekerjaan


Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang – orang yang bekerja disana. Rasakan kegembiraan pertemanan itu. Dan , pekerjaan apapun akan terasa menggembirakan. Bila tak bisa mencintai rekan kerja – rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor / kuliah anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas – tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dank e tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari lingkungan perkerjaan anda missal : gumpalan awan dibalik kantor, cicak di tembok, tanaman hias, foto di meja anda, dll. Apa saja..

Bila anda tak menemukan sesuatu yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda disitu? Tak ada alasan lagi bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa saja yang anda cintai dan bekerjalah disana. Hidup hanya sekali, tak ada yang lebih indah selain melakukan pekerjaan dengan rasa bahagia , cinta yang tulus, dan ikhlas.

Jumat, 04 Desember 2009

Garam dan Telaga


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung masalah. Langkahnya gontai dan air mukanya lusuh. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Paktua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan bagaimana rasanya.. “, ujar pak Tua itu.

“asin.. asiin sekali”. Jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu sedikit tersenyum, ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah”. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”

“segar.. “ sahut tamunya “apakah kau merasakan garam di dalam air itu?”. Tanya pak Tua lagi . “Tidak”, jawab si anak muda
Dengan bijak, pak Tua menepuk – nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, Bersimpuh di samping telaga itu . “anak muda dengarkanlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergatung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kau menampung segalanua. Jadi, jangan jadikan hatimu itu sesempit gelas, buatlah laksanan telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama- sama belajar hari itu, dan pak Tua, si orang bijak itu kembali menyimpan “segenggam garam”, unutk anak muda yang lain yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Kamis, 03 Desember 2009

Malaikat Pelindung


Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan. “Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungi ku disana?”.

Tuhanpun menjawab. “ diantara semua malaikat-Ku. Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu”. Si kecil bertanya lagi, “Tapi disini, disurga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua ini cukup mebuatku bahagia. Tuhan pun menjawab, “taka pa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu unutkmu, dan dia akan membuatmu bahagia. “ Namun, si kecil bertanya lagi, “bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika tak tahu bahasa yang mereka pakai?

Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu, akan membisikanmu kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia”. Si kecil bertanya lagi, “lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?”

Tuhanpun kembali menjawab, “malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan mnegadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa”. Lagi –lagi so kecil menyelidik “namun, aku mendengar, disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti ayang akan melindungiku?

Tuhanpun menjawab , “tenang, malaikatmu, akan terus melindungiu walaupun nyawa taruhannya. Dia sering melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu” Namun si kecil kini malah sedi, “Ya Tuhan tentu aku akan sedih bila tak melihat- Mu lagi.

Tuhan menjawab lagi, “malaikatmu, akan selalu mengajarkanmu keagungan-Ku, dan dia akan medidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu.”

Hening.. Kedamaianpun tetap menerpa surge. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku… “

Tuhanpun menjawab “nama malaikatmu tak begitu penting. Tapi kamu akan memanggilnya dengan sebutan : Ibu…”

Rabu, 02 Desember 2009

Bersyukurulah


anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan dan kesalahan.

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi posotif. Hanya dengan bersyukurlah sisi posotif itu tampak di pandangan anda.

Selasa, 01 Desember 2009

Tindakan Kita Sebatas Kita Memandang Dunia

Bila anda memandanbg diri anda kecil, dunia akan tampak sempit dan tindakan anda pun jadi kerdil.

Namun bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, andapun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. sementara dunia tak lebih luas dari pikiran anda sendiri. itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif (positive thinking) pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan kebaikan yang ada dalam pikiran kita. padahal dunia tak butuh penilaian apa apa dari kita. Ia hanya memantulkan apa yang ingin kita lhat. ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri sendiri.

Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Terlebih dari itu semua, kita harus jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.

Senin, 30 November 2009

Sedikit Demi Sedikit Lama -Lama Menjadi Bukit

pepatah ini sederhana saja, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit." kita biasa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan se-sen demi se-sen, pada saaatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.

pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu : bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

bagaimanakah tindakan tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelikan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda.

Kamis, 15 Oktober 2009

Sembahyang Rumputan - Ahmadun Yosi Herfanda

Sembahyang Rumputan



walau kaubungkam suara azan

walau kaugusur rumah-rumah tuhan

aku rumputan

takkan berhenti sembahyang

:inna shalaati wa nusuki

wa mahyaaya wa mamaati

lillahi rabbil ‘alamin



topan menyapu luas padang

tubuhku bergoyang-goyang

tapi tetap teguh dalam sembahyang

akarku yang mengurat di bumi

tak berhenti mengucap shalawat nabi



sembahyangku sembahyang rumputan

sembahyang penyerahan jiwa dan badan

yang rindu berbaring di pangkuan tuhan

sembahyangku sembahyang rumputan

sembahyang penyerahan habis-habisan



walau kautebang aku

akan tumbuh sebagai rumput baru

walau kaubakar daun-daunku

akan bersemi melebihi dulu



aku rumputan

kekasih tuhan

di kota-kota disingkirkan

alam memeliharaku subur di hutan



aku rumputan

tak pernah lupa sembahyang

:sesungguhnya shalatku dan ibadahku

hidupku dan matiku hanyalah

bagi allah tuhan sekalian alam



pada kambing dan kerbau

daun-daun hijau kupersembahkan

pada tanah akar kupertahankan

agar tak kehilangan asal keberadaan

di bumi terendah aku berada

tapi zikirku menggema

menggetarkan jagat raya

: la ilaaha illalah

muhammadar rasululah



aku rumputan

kekasih tuhan

seluruh gerakku

adalah sembahyang

Rabu, 14 Oktober 2009

Teknik Industri (TI) jadi manager???.....

Pola pikir kaya gini emang seharusnya dirubah - Anak TI jadi manager


TI murni = manufaktur ?
ada dua hal yang menarik dari pertanyaan diatas:
1. TI murni? maksudnya TI yang murni itu gimana? murni dari sudut pandang apa? sejauh yang saya baca tentang TI, nga ada cerita tentang TI murni atao tidak...
2. dan tidak ada sejarahnya TI murni adalah manufaktur...
coba buka http://en.wikipedia.org/wiki/Industrial_engineering atau baca tulisan sebelumnya.
TI adalah hanyalah sebuah DISIPLIN ILMU yang intinya (menurut saya): improving quality and productivity. (lihat http://www.iienet.org/)
so, bidang penerapannya luas, manufaktur hanyalah salah satunya...
coba lihat tulisan di wikipedia "it has grown to encompass services and other industries as well"

TI di indonesia?
saya belum pernah mengamati lususan TI seluruh indonesia, & belom pernah buang waktu untuk itu. mungkin yang paling gampang, kamu bisa lihat lulusan TI IT Telkom

TI = konsep? anak TI jadi manager?
yang bener tuh???!!...
nga bakalan bisa kerja kalo cuman konsep aja... (kecuali kamu buat usaha sendiri)
buat yang KP/geladi di telkomsel, coba baca majalah signal (majalah internal telkomsel).
saya lupa edisi berapa. ada artikel tentang jenjang karir (HRD) disana. disana dijelaskan skill apa saja yang diperlukan pada setiap jenjang karir...
ketika seorang karyawan baru masuk (mis: staff) dia akan sangat memerlukan kemampuan teknis dibandingkan kemampuan lainnya.
pada level menengah (mis: supervisor, punya anak buah) skill teknis dan interpersonal akan 50-50 diperlukan.
nah kalo udah level atas (mis: GM, VP, CEO) skill yang diperlukan adalah skill konseptual, serta mampu menyampaikan pendapat dengan baik...
konsep doang nga ada real-nya sama seperti "kentut" -- (sorry klo kasar): ada bau & bunyi, tapi nga ada barangnya...

anak TI = engineer?
ya, lihat tulisan diatas...
tahukah kamu titel yang kamu pakai ketika diwisuda? ---> ST (Sarjana Teknik) alias engineer.
tahukah kamu apakah engineer itu? orang yang ngerti teknis, alias orang yang punya skill tertentu sesuai dengan bidangnya. engineer adalah orang yang mampu melakukan engineering, bukan konsep engineering, trus nyuruh orang. coba tanya anak TI yang baru masuk kerja, apakah udah ada yang langsung jadi manajer & kerjanya cuman nyuruh orang?

perlukah anak TI belajar teknis?
ya, lihat tulisan diatas. sudah jelas...

kalo manajer dari orang TI?
nga juga, coba tanya CEO/GM telkom/telkomsel/siemens/nokia/dll apakah mereka dari jurusan TI?
mereka itu dulunya orang teknis, setelah jadi top level, pengetahuan teknisnya udah terkikis...
coba kamu tanya mereka tentang signalling / pelajaran kuliah, mungkin mereka udah pada lupa...
coba deh cari top level manajemen yang dari TI... udah ketemu?
kalo iya ada, berapa buah...? apakah cukup jumlahnya untuk di bilang banyak?
masih ingatkah kuliah tentang manajemen SDM?
semakin tinggi kedudukan/posisi maka yang dibutuhkan adalah skill untuk organisasi (interpersonal) & konseptual, karena udah sangat jarang berhubungan dengan alat. dan temen2 TI mesti ingat, pengetahuan tentang manajerial itu bisa dipelajari, skill juga bisa diasah dengan sering latihan...
itulah mengapa posisi manajerial bisa dipegang oleh orang dari jurusan mana saja.
nga percaya...?
coba aja lihat program MBA yang di tawarkan universitas2 (ITB juga ada loh...)
kalo luar negeri juga ada program double degree: MBA + Master teknik. (contoh: univ. Lyon di perancis)
MBA bertujuan untuk membekali peserta tentang pengetahuan bussiness dan manajemen, bahkan mereka diajar langsung oleh praktisi, bukan akademisi ...
persyaratan MBA juga lebih tinggi dibandingkan program lain, biasanya nilai GMAT bagus dan udah kerja minimal 5 taon (mis: lyon, harvard).
seusai kuliah tersebut, mereka bisa naek posisi... (dan bukan hanya TI ajah...)

apakah TI juga perlu ambil MBA/MM?
lihat aja dosen TI yang sekolah lagi ambil jurusan apa?
apakah kamu tahu ada dosen TI yang ngajar analisis kelayakan usaha, tapi S1-nya dari informatika ITB?
kalo kamu berpendapat ilmu TI itu udah cukup buat manajer, keliatannya perlu di-REVISI deh, kalo perlu di-ELIMINASI AJAH...
sekali lagi lulusan TI adalah seorang engineer...

beda skill(ketrampilan) dan knowledge?
skill adalah kemampuan yang bisa kita keluarkan kapanpun, dimanapun, kemampuan itu sudah terasah dan terlatih dengan baik. sedangkan knowledge adalah pengetahuan yang kalo pengen lebih detil, perlu buka sana-sini. contoh: membuat firewall dengan IPtables tanpa panduan, ngetik dokumen word dengan cepat, bisa make fungsi di excel dengan lancar, adalah skill.
sedangkan knowledge misalnya: pengetahuan tentang akutansi, marketing, sdm, dll.
nah, yang perlukan kalo kerja adalah skill (bukan sikil). membuat bussiness plan, analisis keuangan, analisis data pemasaran dengan spss, project manajemen, juga bisa jadi skill asalkan banyak studi kasus realnya, dan punya jam terbang tinggi. "sering latihan" bahasa langsungnya... dan jangan salah, skill ini banyak diperlukan di bidang telekomunikasi

ilmu TI yang dipakai di dunia kerja?
yang kamu maksud ilmu TI itu apa? ilmu kuliah? ilmu yang didapat selama jadi mahasiswa TI? ilmu dari lab TI?
waahhh... jawabannya bisa beragam.
dari pengalaman dan cerita para alumni (bukan cuman TI aj), setelah lulus, yang masih teringat di kepala adalah:
- Tugas Akhir (bisanya dibuat mati2an, susah lupanya)
- Praktikum (dapet skill teknis dari sini: word, excel, powerpoint, mapinfo, autocad, dll)
- Tugas Besar (terpaksa buat program trus suka, ngerti PHP, tau cara koneksi PHP & MySQL, desain database, tau operating system, jaringan, dll)
trus, mengenai kuliah2 itu gimana...? tergantung orangnya, tapi bisasanya (dari beberapa alumni yang aku temui) udah pada lupa tuh... kuliah hanya jadi knowledge aja bukan skill...

skill teknis yang diperlukan...?
tergantung kerjanya diperusahaan apa, di bagian mana...
kalu kamu buat usaha sendiri (enterpreneur), aku yakin hampir semua ilmu yang di kuliah terpakai. kamu akan menjadi engineer, supervisor, sekaligus manajer dan pembantu umum.
saya sendiri dulu juga buat usaha sendiri, cuman karena karena keterima kerja, so usahanya stop dulu... he he he...
kalau kamu kerja di orang/perusahaan, yahhh... kembali lagi dimana kamu ditempatkan.
ada anak TI yang kerjanya tiap hari melototin monitor sambil pake excel...
ada yang dibagian IT (information technology), install komputer, software, dll.
yang masarin telpon flexi juga ada...

dunia kerja gimana?
dunia yang tidak ideal... tempat dimana tidak semua teori buku terbukti...
anak TE bekerja di bagian marketing, TI menjadi programmer, TI menjadi administrator, dll

bagaimana bersaing dengan lulusan lain...? (jurusan TI sekolah lain & jurusan lain)
menurutku, formula tentang persaingan sama ajah... BE DIFFERENT!!!
karena tiap manusia itu unik, tidak pernah sama, walau kembar identik sekalipun.
sekarang yang jadi masalah adalah, kamu different dimana? kamu punya skill apa yang membuat kamu beda?

hmmm... skill apa yah...? bingung...?
buat temen2 mahasiswa, teman2 masih muda, masih semangat, dan masih punya banyak waktu...
jangan sia2kan, isi dengan latihan skill dan knowledge. kamu akan menyesal setelah lulus nanti...
masa muda adalah masa pencarian jatidiri, termasuk skill apa nanti yang akan ditekuni...
ingat lagunya POTRET? "17 tahun" ---> biar mereka, coba semua, selama itu tak berbahaya...
coba aja dulu...

ada tips 'n trik gitu?
hmm... kalo menurut aku, skill yang baik adalah yang sesuai dengan hobi. jika skill itu adalah hobi, kamu akan mengerjakan skill itu dengan senang hati, tanpa beban: contoh: olahragawan, meskipun capek maen bola, tapi hal itulah yang ia sukai dari kecil, diasah trus kemampuannya, ditingkatkan motivasinya, ditambahkan kemampuan bahasa asing supaya bisa go international, jadi deh ROMARIO, BEBETO, dll...
ada beberapa cara:
- cari hal2 yang paling kamu senangi, kemudian dalami sampai ahli
- coba2 dulu juga ngapapa
- jangan lupa mempertimbangkan aspek pemasaran dari skill tersebut. intinya, cari info bahwa skill tsb bisa menghasilkan uang... karena akan percuma kamu sudah mengalokasikan waktu, tenaga, uang, dll buat sesuatu yang tidak bermanfaat finansial.
contoh: kamu sangat suka desain grafis (hal satu ini agak beda, yang namanya seni perlu bakat) sehingga kamu sangat tertarik mendalami photoshop/3Dmax, dll. pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dari hobi tersebut dapat menghasilkan uang?
bagaimana caranya kamu bisa menjual karya2mu? atau kamu lakukan itu hanya "just HOBBY"...?
mungkin ada yang bilang kok mata duitan banget? but itulah realita, itulah dunia, itulah yang bakal kamu hadapi kalo udah lulus... kamu harus survival!!!
udah siap blooom?

sekarang IT (ICT: information & communication tech --> telematika) lagi booming... anak TI perlu belajar itu nga...?
kenapa tidak? kenapa tidak Lab TI mengadakan pelatihan jaringan?
kenapa cuman TE saja yang bisa jaringan?
hapus monopoli, biar publik yang akan menilai...
emangnya kamu pikir T-mobile (Telkomsel-nya Jerman) cuman pake perangkat SIEMENS?
nga bow!!! jerman itu openmarket, ericsson, nokia, alcatel, juga boleh maen disana...
bukan seperti USA yang selalu bilang openmarket tapi me-restrict barang yang masuk negaranya.
oh iya, dalam dunia kerja, yang lebih penting adalah kamu bisa XXX, YYY, ZZZ, tergantung perusahaan. nga peduli kamu dari jurusan mana...
apa yang salah dari anak TI yang belajar SUN Solaris, membuat firewall di Linux, linux system/network administrator, punya CCNA, ngerti Oracle?

TI = ilmu sosial atau sosial teknik atau apalah...?
nga usah peduli orang mau bilang apa...
kamu udah tau konsep TI kan? ---> improve quality & productivity.
orang nga pernah jatuh karena orang laen, yang bikin jatuh itu dirinya sendiri.
males bangun, nga mau latihan, males mencoba, males baca, dll

kalo gitu, anak TI bisa apa?
yahhh.... menurutmu bisa apa...?
pertanyaan ini ditujukan untuk alumi TI atau anak TI yang masih kul?
kalo untuk untuk alumni yang udah kerja jawabannya tergantung dia kerja apa sekarang...
kalo yang masih kul, tanya aja dia bisa apa...?
berdasarkan artikel sebelumnya, dikatakan bahwa lapangan kerja bagi TI itu luas... (lebih luas dari engineer lain) so, khan bagus tuh...
anak TI nga perlu minder seharusnya, justru bangga. yang minder itu adalah anak TI yang binggung, males, nga punya skill. dia bisa menyelesaikan masalah dari sudut yang lebih comprehensive (dilihat dari beberapa sudut pandang), syaratnya tadi: kamu harus ngerti sudut pandang yang kamu jadikan acuan (logis lah...)

sarjana plus?
masih inget kata2 ini? masudnya sarjana plus itu apa seeh? dimana letak plusnya?
dari yang saya tau, plus itu terletak pada skillnya. so, misal, kamu udah punya ijazah S1 dengan IP 3,2 trus punya sertifikasi CCNA, kamu disebut sarjana plus.
logis juga kan, kalo perusahaan nerima sarjana plus...?
ketika kamu lulus, saingan kamu buat cari makan adalah teman kamu sendiri...
kuliah sama, IP sama, ikut organisasi sama, trus yang buat beda apa...? adakah sesuatu dari dirimu yang bisa kamu jual dan buat kamu beda dari yang laen?

bagaimana TI di lingkungan kerja?
konsep TI adalah improve quality & productivity. so, dalam pekerjaan pun begitu...
contoh: ada lulusan TI bekerja di lingkungan Solaris, bagaimana caranya agar ia dapat bekerja efektif dan efisien? dia mengetahui bahwa default shell untuk solaris, tidak user-friendly, orang harus megetikkan command untuk mengetahui direktori dimana ia berada. hal ini tidak efisien. akhirnya ia mengubah prompt supaya dapat lengsung mengetahui direktori eksisting...
improvement lain dilakukan dengan membuat script untuk mengotomatisasi pekerjaan.
yahhh konsekuensi untuk semua itu adalah belajar teknis (tuh kan, teknis lagi)... tapi apakah perbaikan ini termasuk dalam ilmu TI? (saya juga nga tau...)

prospek TI IT telkom?
keunggulan dari sisi mana neeh? lulusannya-kah atau nama TI IT telkom?
kalo lulusan tergantung pribadi masing2...
ada yang cuman kuliah doang, maen mlulu, pacaran mlulu, tukang nyontek, dll
kalo nama IT Telkom udah terkenal di luar, terutama pada perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi...
.dari yang saya tahu, teman2 TI yang masuk ke operator, biasanya bekerja dibagian pelayanan, marketing, supply, pengadaan, produksi, dll biasanya kemampuan excelnya meningkat tajam karena dipake trus... he he he...
saran aja buat temen2 calon pengangguran yang masih sekolah... jangan terlalu banyak berharap masuk operator. memang betul di sana banyak lulusan TI yang masuk, tapi pikirkanlah lebih dalam: dari jurusan mana mereka? angkatan berapa? kemampuannya apa? coba buat survai: dari 1 angkatan TI (sekitar 200 orang yah..) berapa orang yang masuk operator...? katakanlah 100 orang masuk, maka peluang masukmu adalah 0,50 belum lagi di tambah angkatan lama yang juga mau masuk ke operator... trus sisanya kemana...? kenapa tidak mengasah skill supaya bisa mancing di kolam laen? sapa tau disana masih sepi, & ikannya banyak lagi...?
who knows...?

TI IT TELKOM --> telekomunikasi?
kenapa tidak?
saya rasa langkah ini cukup tepat. karena baru satu-satunya Teknik Industri yang membuat positioning di bidang Telekomunikasi. tinggal meningkatkan skill mahasiswanya ajah...

anak TI geladi/ Kerja Praktek?
buat temen2 yang geladi: seharusnya kamu bersyukur karena adanya program geladi.
nga usah ngedumel tentang geladi yang begini/begitu... tidak ada yang sempurna
tidak semua universitas mempunyai program ini, disini kamu punya keunggulan dapat melihat dan merasakan langsung proses "live" industri telekomunikasi...
kalo ada yang ngeluh g ada kerjaan, mending evaluasi diri deh...
kerjaan itu dicari, bukan datang sendiri... aktif mencari tahu itu wajib!!

waktu geladi/KP dicuekin?
jujur aja, terkadang para pegawai itu dibuat report dengan adanya geladi/KP.
mereka datang dengan skill 0 (nol, ga bisa apa2) trus minta diajarin, nanya2, make fasilitas komputer disana (padahal masih dipake), trus belakangan minta gaji lagi...
jujur aj, dibeberapa tempat, para pegawai itu udah sibuk dengan pekerjaannya... masa' mereka ninggalin kerjaan hanya untuk ngeladenin kamu? he he he... ngaca bow!!! annoying tau...
menurutku, jika kamu memang blank dengan pekerja ditempat tersebut, anggap tantangan untuk ditaklukan...
pada awal, jadilah observer yang baik, aktiflah menawarkan dirimu untuk ikut dalam sebuah pekerjaan: "pak, apakah saya boleh ikut dalam pekerjaan xxx? saya ingin belajar lebih jauh tentang xxx"
trus setelah tahu seluk-beluk pekerjaan itu, coba aktif untuk mencari pekerjaan, tawarkan dirimu: "pak, bagaimana kalau biar saya yang kerjakan tugas itu?". yakinkan bahwa kamu memang bisa dipercaya, hal ini juga membuat manajer kamu senang karena kamu punya progress yang baik, kamu adalah fast learing (seperti iklan lowongan pekerjaan di koran2)...
haloooo para gladiers/KP-ers, sudahkah kamu melakukannya?
or just waiting until the job is coming? boring & wasting time, tau!

copied from mas wheeqo @ forum students.stttelkom.ac.id dengan sedikit editan,,,,

Selasa, 13 Oktober 2009

Salat Shubuh penentu hari

sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa saya bukan bermaksud untuk menkhususkan salat shubuh, hanya saja ingin menceritakan salah satu manfaat yang saya rasakan selama ini..
ada yang bilang klo solat shubuh dan isya merupakan solat yang dapat mengetahui apakah seseorang dikatakan munafik atau tidak, karena memang sulit dilakukan.. banyak sekali tantangan yang dihadapi, apalagi untuk orang-orang yang susah bangun pagi (mungkin termasuk saya,, T_T)..
bagi saya solat shubuh sangat menetukan perjalanan hari pada hari tersebut, jika sholat shubuh saya tepat waktu, di mesjid ditambah lagi melakukan solat sunnah 2 rakaat sebelum shubuh... wah,, hari itu pasti saya mendapatkan banyak sekali energi positif. tidak hanya itu, saya pernah mendapatkan rezeki yang sangat besar nilainya untuk saya, karena pada hari itu saya sholat shubuh di masjid, melakukan solat sunnah 2 rakaat sebelumnya, dan mengaji setelahnya... dan Alhamdulillah hari-hari saya dipenuhi dengan "keberuntungan"... dan saya merasa semakin yakin bahwa di setiap penghambaan kita (baca : solat), Allah pasti akan memberikan ganjaran yang pantas untuk kita baik di dunia dan di akhirat...

namun, berbeda halnya jika kita telat solat shubuh,,, apalagi sampai tidak sholat (naudzubillah)... memang kadang-kadang iman manusia naik dan turun, dan itulah yang terjadi.. ketika sedang turun maka untuk bangun solat pun sangat sulit sekali... malah terkadang menunda-nunda dan akhirnya terlewatkan.. saya pernah mendapatkan pengalaman, ketika solat shubuh kesiangan karena telat bangun.. pada hari itu jadwal yang telah saya susun rusak semua.. tidak ada yang sesuai dengan apa yang telah saya rencanakan, dan terkadang pada hari itu saya banyak ditimpa masalah.. hufff..... oleh karena itu saya selalu berusaha untuk solat shubuh, dan jangan sampai tidak solat, karena saya khawatir akan ada banyak musibah yang memanti saya pada hari itu, dan apa bila tidak datang sekarang (baca : di dunia) maka mungkin Allah akan menagguhkannya, dan di balas pada hari kemudian (baca : akhirat).. Naudzubillah..

so.. solat subuh tepat waktu ya... =) <-- memotivasi diri sendiri nih..

Senin, 12 Oktober 2009

Kenapa memulai itu sulit?

entah kenapa, banyak sekali orang yang sangat sulit untuk memulai sesuatu (terutama hal-hal yang positif), termasuk saya. kita terlalu banyak pertimbangan dalam melakukan hal-hal tersebut merasa kurang PD lah, kurang persiapan, kurang ini dan itu yang pada akhirnya kita tidak jadi melakukannya.
misalnya saja, ketika kita berusaha untuk memulai suatu usaha/bisnis, kita sering kali berpikir panjang, bahkan sangat panjang, atau mungkin terlalu panjang.. kita tidak objektif memandang diri kita sendiri, terlalu fokus pada ketidaksiapan, keraguan untuk memulai, malu/kurang PD, terlalu lama memikirkan bagaimana cara manajemen yang terbaik, dan itu membuat kita banyak membuang waktu, dan ketika kita merasa sudah telat... lalu apa yang terjadi... akhirnya kita membatalkan semua ide brilian kita.... lucu bukan?... padahal kesemuanya itu akan terjawab ketika kita telah memulai bisnis tersebut...

jika kita lihat dari sisi lain, yaitu ketika kita melakukan hal-hal negatif, apa yang terjadi?... tanpa pikir panjang, kita biasanya langsung melakukannya.. dan sering kali kita "merasa" sangat mudah untuk melakukan hal tersebut...

lalu bagaimana agar kita tidak selalu terjebak dengan masalah-masalah seperti ini?...
pernah saya bertanya hal ini kepada beberapa orang yang menurut saya telah sukses dalam menjalani hidupnya,,, dan apa yang mereka katakan??.... mudah saja menurut mereka.. "LAKUKANLAH SEKARANG JUGA".. itu saja jawaban yang saya terirma.. tapi ternyata banyak sekali makna yang saya dapat dari kalimat tersebut.. mungkin kita sangat mudah melakukan perbuatan yang negatif karena kita tidak berpikir panjang dan "MELAKUKANNYA SEKARANG JUGA".. sedangkan dalam melakukan perbuatan yang positif, yah seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya... amat sangat banyak sekali PERTIMBANGAN dan cenderung menunda-nunda....
semoga saja Allah selalu memberi kita keberanian untuk memulai hal-hal yang positif.. Amin

Rabu, 10 Juni 2009

kuliah... kuliah...

mungkin kita sering berpikir kenapa kita harus kuliah?
karena orang tua kah?..
karena malu jika tidak kuliah?..
atau memang karena ingin mengejar cita-cita?...
yah, mungkin banyak alasan untuk kita dalam memasuki dunia kampus ini.. banyaak sekali, sulit untuk dituliskan satu persatu..

tapi bagi saya kuliah terkadang hanya sekedar formalitas saja.. cita-cita saya sesungguhnya ingin jadi business man.. tapi saya harus tetap menjalani kuliah ini sebagai batu loncatan bagi saya dalam memulai bisnis dan juga mungkin untuk menjalankan amanah dari kedua orang tua agar bisa lulus menjadi sarjana..

saya bersyukur sebagai mahasiswa Teknik Industri ada banyak mata kuliah yang bermanfaat bagi saya dalam mencapai cita-cita hidup sebagai seorang entrepreneur .. tapi ada beberapa mata kuliah yang saya rasa tidak akan mungkin saya terapkan secara langsung dalam kehidupan nyata.. dan saya menjalani mata kuliah tersebut sebagai formalitas saja... tidak untuk diambil ilmunya namun hanya sekedar mengejar nilainya (^_^)...

mungkin tidak hanya itu yang kita dapatkan di bangku kuliah.. softskill.. dan pola pikir... juga mungkin akan kita peroleh disini.. lingkungan kampus merupakan miniatur kehidupan masyarakat indonesia.. oleh sebab itu ambilah banyak pelajaran didalamnya sehingga ketika kita terjun langsung dalam dunia masyarakat yang sebenernya,, akan mudah untuk kita dalam beradaptasi dan berprestasi...

nikmatilah hari hari anda di bangku kuliah..

nikmatilah menjadi seorang MAHASISWA....

Salam Mahasiswa....

Selasa, 09 Juni 2009

keberanian untuk memulai

memulai sesuatu terkadang menjadi sebuah hal yang sangat berat untuk kita lakukan... entah kenapa hati begitu bersemangat untuk bergerak, namun terkadang raga sulit untuk diajak bernegosiasi untuk mau mengikuti kata hati... lantas apa yang sebaiknya kita lakukan?
DOBRAKLAH!... DOBRAKLAH dengan segala kemampuan yang kita miliki, jangan menunggu... LAKUKANLAH.. LAKUKANLAH sekarang juga.. sebab nafas tak pernah tahu kapan ia akan berhenti berhembus.. dan jantung tak pernah mengerti kapan saatnya ia akan mulai berhenti untuk berdetak..

maka dengan ucapan BISMILLAH,,, akhirnya saya coba untuk memulai tulisan di blog ini... ^_^

Blog ini cuma berisi ungkapan hati... ungkapan perasaan yang biasa disimpan.. ungkapan pemikiran yang tak tersealurkan,, entah diamana harus saya curahkan.. mudah-mudahan di blog ini akan tertuang semua hal-hal yang selama ini hanya dapat dipendam....